![Bondan Feat Tante Sabrina Bondan Feat Tante Sabrina](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV5uZieRe6oZVvyu3jN6rViZn6ruo4e58nQuf1qmsbSSky9QsWFkdtM5vjW1hpBN84lgZunrcPJ9Vzkry2KNZCDvyc7SQQ9_MqM92cuGMD-AC-VCgLZ0_pWrBSjYNR0NtcXBCRXr8caCw/s640/cs2.jpg)
Suasana malam minggu dimana banyak orang hadir membuat Bondan
pemuda yang memang sedang berajojing ria merasa gerah, pengunjung bar banyak
yang membawa pasangan, Bondan tidak sendiri dia datang dengan Igor yang tengah
asyik berajojing dengan seorang wanita yang juga pengunjung diskotik Platinum.
“Hai, boleh aku duduk?!” suara wanita menyapa. Bondan
menoleh tersentak dari perhatiannya pada Igor.
“Please..” balasnya
mempersilahkan wanita itu duduk disebelahnya.
“Sendiri?” sapa wanita itu yang memang agak teler mungkin
karena terlalu banyak menenggak minuman keras.
“Akh nggak? bareng teman, tuh” tunjuk Bondan pada Igor yang
saat itu sedang mendekatinya.
“Hai Ndan.. Kenalin dong” sergah Igor.
“Boleh juga boncegan lo..” bisik Igor pada Bondan.
“Gila lo.. gue aja belum kenal”
“Ndan..?! Kenalin Vira..”
“Vira..” kata wanita itu sambil mejulurkan tangannya.
“Bondan..?!” balas Bondan.
“Ndan sorry nich aku bakal jalan duluan sama Vira, disini
terlalu ramai”
“Terus gue gimana?” Tanya Bondan.
“Lo disini aja dulu?! Motor gue yang bawa, mana kontaknya?”
“Dasar gila lo, nich?!” Maki Bondan.
Kini hanya tinggal Bondan dengan wanita itu didalam diskotik
Shinta yang malah tambah ramai ketika hari menjelang tengah malam.
“Ndan.?!”
”Ya..?”Bondan menoleh,
“Boleh aku minta tolong anterin pulang?” Pinta wanita itu
pada Bondan sambil menyerahkan kunci kontak.
Tanpa menjawab dipapahnya wanita itu pergi meninggalkan
ruangan diskotik Platinum. Mobil yang dikendarai Bondan menuju kawasan perumahan
Lippo yang memang telah ditunjuk wanita itu.
“Nich cewek kayaknya Tante-Tante?” Bathin Bondan setelah
memperhatikan wajah wanita itu yang kelihatan mencerminkan usianya kira-kira
35-an. Sepanjang perjalanan Bondan memperhatikan wanita yang tertidur disebelahnya.
Pakaiannya yang hanya menutupi sebagian tubuhnya sehingga jelas sekali terlihat
buah dadanya yang putih dan gede terus ke bagian bawah yang hanya memakai rok
span sehingga jelas terlihat sangat mulus dan sangat seksi. Tiba tiba pikiran
joroknya mulai merambah ditambah lagi jalan tol menuju Lippo sepi dan gelap.
Tangan Bondan mulai meraba paha, disingkapnya rok mini merah itu kini terlihat
jelas CD wanita itu.
Cerita Hot 2016
cerita hot 2016,cerita hot terupdate,cerita hot terbaru,cerita hot,cerita sange 2016,cerita sange terupdate,cerita sange terbaru,cerita sange,cerita telanjang 2016,cerita telanjang terupdate,cerita telanjang terbaru,cerita telanjang,
“Gila merah juga?” Ucapnya lirih takut tuh Tante bangun.
Kini tangan jahilnya mulai ke atas menuju bukit kembar yang
nongol gede.
“Busyet mantep banget nich?” Remasan kecil tidak membuat
Tante ini bangun pikirnya.
“Sial lagi asyik sudah sampai?!” Gerutu Bondan sambil
melepas remasan kecil pada payudara Tante itu terlihat pintu tol 500 meter lagi.
Mungkin karena cahaya lampu pintu tol sang Tante terlihat bangun sambil
membersihkan matanya.
“Dimana ini?”
“Mau masuk perumahan Tan?” Jawab Bondan.
“Belok kiri no.13” tunjuk Tante itu rumahnya.
“Ok” Bondan mengiyakan.
Rumah kawasan Lippo memang terkenal mewah gerbang rumah
berwarna biru itu terbuka setelah dari dalam mobil Tante itu memencet remot
pagar begitu juga pintu garasi, mobil lancer langsung meluncur masuk ke dalam
garasi.
“Mari Tan..” bermaksud memapah Tante itu.
“Ah nggak usah pusingnya agak mendingan kok” tolak Tante itu
halus.
“Ayo masuk” ajaknya sambil menuju pintu rumah didalam
garasi.
Jalannya yang anggun membuat Bondan menelan air ludah.
Pantat gede Tante itu goyang kanan kiri mengikuti irama kakinya yang panjang
dan mulus.
“Silahkan duduk..?!” mempersilahkan Bondan duduk.
“Tanks Tante?” balas Bondan.
“Oh ya siapa namamu tadi?” tanya Tante itu sambil pergi ke
arah ruangan lain.
“Bondan” balas Bondan sedikit berteriak agar terdengar.
Tante Sabrina membawakan dua gelas bir sambil duduk
disebelah Bondan rapat sekali membuat Bondan agak keki.
“Silahkan minum?” sambil menyerahkan segelas bir kaleng.
“Tanks Tan..”
Ditenggaknya bir itu bukannya haus tapi menahan gejolak
birahi melihat paha putih mulus dan buah dada yang menantang.
“Santai aja? Haus ya?”
“Lumayan?!” balas Bondan memerah.
“Oh ya.. Panggil aku Sabrina” Tante Sabrina memperkenalkan
namanya.
“Tante Sabrina tinggal sendiri?” Mencoba Bondan untuk
ngobrol.
“Jangan panggil Tante Sabrina donk, Tante aja, apa Sabrina
aja”
“Tante dech..” Bondan memastikan.
“Sudah tua ya?” balas Tante Sabrina.
“Tapi Tante kelihatan masih cantik..” sambil matanya terus
memeperhatikan buah dada tante Sabrina yang menggantung indah.
“Makasih” tersipu Tante Sabrina dipuji seperti itu.
“Oh ya Tante tinggal dengan siapa?” Tanya Bondan penasaran.
“Aku tinggal ama suamiku, dia lagi berlayar 2 bulan sekali
dia pulang sudah 2 minggu dia berangkat berlayar..” jelas Tante Sabrina.
“Oh begitu ya..?” berarti dia kesepian nich bathin Bondan.
“Kamu sudah punya pacar?” Tante Sabrina bertanya sambil
menarik tangan Bondan ke atas pahanya yang putih itu.
“Belum Tan..?!” jawab Bondan menarik tangannya mencoba
malu-malu kucing.
“Kenapa? kok malu?! Apa aku harus tidur lagi biar kamu
enggak malu dan leluasa mengelus-elusku”
“Maksud Tante?” bertanya heran Bondan.
“Aku tahu yang kamu lakukan sepanjang perjalanan tadi,beritaseks.com aku
diam karena kupikir kamu kan sudah tolongin aku boleh donk sebagai tanda
terimakasih”
“Jadi ni Tante juga keenakan toh,berita seks.com sial deg-deg an juga gue,
gue kira dia tahu bakal marah eh malah seneng, aman sekarang dong, asyiik?”
Bathin Bondan.
Sekarang Bondan bebas melakukan gerakannya karena sudah tahu
Tante Sabrina senang diperlakukan seperti itu. Tangan Bondan mulai meraba paha
Tante Sabrina.
“Kulit Tante halus sekali..?!” bisik Bondan ke telinga Tante
Sabrina disertai jilatan halus membuat Tante Sabrina menggelinjang geli.
“Oh ya? Terusin dong ke atas Ndan..?” pinta Tante Sabrina
manja.
Tangan Bondan masuk ke dalam celana dalam Tante Sabrina.
“Okh kamu ahli sekali Ndan?” tangan Tante Sabrina mulai
menjalar ke arah celana Bondan dan mulai menelanjangi Bondan dengan ganas.
“Tenang Tan?”
“Tanganmu itu yang membuat aku engga’ tahan okh.. Okh”
kembali Tante Sabrina mengerang kenikmatan.
Kini Bondan sudah telanjang di pegangnya peler millik Bondan
yang lumayan besar.
“Gede juga punyamu” ucap Tante Sabrina sambil mulai mengulum
peler Bondan, Bondan hanya bisa mendesah kenikmatan ketika pelernya amblas ke
dalam mulut Tante Sabrina.
“Okh Tante okh.. Okh” sambil meremas rambut Tante Sabrina.
“Telanjangi aku Ndan” pinta Tante Sabrina setelah puas
mengulum penis Bondan.
Bondan mulai melakukannya hingga telanjang polos sudah Tante
Sabrina, jelas terlihat bukit berumput hitam lebat dan sepasang payudara yang
gede. Bondan merebahkan tubuh bugil itu diatas kursi.
“buka pahanya Tan” pinta Bondan. Mulai ia menjilati vagina Tante Sabrina yang merah mungkin
karena jarang di pake.
“Oh jembut Tante lebat banget..”
“Tapi ok kan..?”
“Mantep Tan” ujar Bondan sambil menyingkap bulu lebat itu
dan mulai memainkan lidahnya dibibir vagina Tante Sabrina.
“Ukh.. Ukh.. Ukh hebat terus jilat terus Ndan okh.. Enak..
Enak”
Menggelinjang tak karuan Tante Sabrina menahan birahi yang
mulai merambah urat-urat pembuluh darahnya. Sementara tangan Bondan asyik
meremas payudara Tante Sabrina yang gede.
“Remas Ndan remas yang kenceng ukh.. ukh..” sambil matanya
merem melek. Terlihat jelas oleh Bondan vagina Tante lisa kembang kempis karena
kenikmatan.
“Ndan masukin donk, masukin Ndan.. Ukh”
Sedikit dibungkukkan tubuh Ndani sambil mulai mengarahkan
batang pelernya ke arah vagina Tante Sabrina yang sudah becek karena jilatan
lembut lidah Bondan. Perlahan tapi pasti peler Bondan mulai merambah masuk ke
dalam vagina Tante Sabrina.
“Okh..” desah Tante Sabrina keenakan.
Pantat Bondan bergerak maju mundur.
“Okh.. Enak Ndan okh..” merem melek Tante Sabrina dibuatnya.
“Okh.. Okh.. Goyang terus” pinta Tante Sabrina masih
keenakan.
Bondan pun merasakan kenikmatan teramat sangat pelernya
terasa ada yang menyedot halus dan nikmat ditambah desahan Tante Sabrina yang
sangat merangsang urat syarafnya menegang.
“Okh Tan empuk juga memekmu Tan okh.. Okh” sambil terus
pantatnya maju mundur mengoyak vagina Tante Sabrina yang sudah basah banget.
Mulut Tante Sabrina yang mendesah seksi itu disambar Bondan
hingga keduanya saling berciumn liar, tangan Bondan pun tidak tinggal diam
remasan liar menimpa payudara Tante Sabrina yang sudah keras. Cukup lama
perbuatan cabul diatas sofa itu berlangsung dengan sengit dengan teriakan Tante
Sabrina yang tak tahan akan peler Bondan yang beraksi. Hingga..
“Tan.. Pindah ke lantai yu?” ajak Bondan.
“Terserah, asal jangan dilepas ya? enak banget..”
Peler Bondan masih menancap tegang di vagina Tante Sabrina,
diangkatnya tubuh bugil Tante Sabrina lalu merebahkannya diatas lantai yang
berpermadani halus itu. Keringat mengucur deras kenikmatan enggak terbendung
gerakan maju mundurberitaseks.com Bondan yang kadang diselingi putaran pelernya membuat Tante
Sabrina merem melek menahan gairah yang mungkin sangat diharapkannya malam itu.
“Ndan gantian ya?” pinta Tante Sabrina ganti posisi.
Mereka berguling separo sehingga sekarang posisi Tante Sabrina
berada di atas menindih tubuh Bondan.
“Ndan gimana kalau goyang gini” tawar Tante Sabrina sambil
mengoyang pantatnya yang padat berisi.
“Gila Tan.. Enaak banget terus tan ukh.. Ukh..” sambil
tangannya terus meremas payudara yang sekarang lebih menantang karena
menggantung indah dan mantap.
“Oh Ndan aku sudah tidak kuat Ndan.. Okh.. Ndan.. Okh.. Ndan..
Okh”
“Tahan sebentar Tan.. Aku jagu sudah mau sampai okh.. Okh”
erangan Bondan menahan goyangan Tante Sabrina yang semakin liar.
“Okh.. Okh.. Aku keluar.. Okh.. Okh..”
Dengan cepat dicabut memeknya lalu disodorkan ke arah wajah Bondan.
“Okh.. Hisap Ndan.. Okh” pinta Tante Sabrina sambil
tangannya mengocok kencang peler Bondan yang saat itu sedang di ujung banget.
Dengan jilatan ganas dihisapnya vagina Tante Sabrina beserta
cairan yang keluar dari dalam vagina itu Tante Sabrina terlihat sangat
menikmati jilatan itu. Serr.. air mani vagina Tante Sabrina muncrat ke wajah Bondan.
“Okh.. Okh..” erangan Tante Sabrina sambil terus membenamkan
memeknya ke wajah Bondan.
“Okh Ndan kamu luar biasa” puji Tante Sabrina atas kehebatan
Bondan melayaninya.
Bondan duduk di sofa kembali sementara pelernya masih
menegang tangguh, dengan penuh pengertian Tante Sabrina mengocok peler Bondan
yang sudah tegang.
“Okh.. enggak lama Tan.. Okh..”
Crot.. Crot.. Dari peler Bondan keluar cairan putih kental
yang langsung dengan sigap Tante Sabrina memasukkan peler Bondan ke dalam
mulutnya.
“Akh.. Okh..” Bondan tersenyum puas begitu juga Tante Sabrina
yang memang malam itu sangat mendambakan memeknya mengeluarkan cairan
kenikmatan ditemani lelaki perkasa seperti Bondan.
Keduanya lalu beranjak kekamar tidur Tante Sabrina, setelah
Tante Sabrina mengajak Bondan ke kamarnya untuk istirahat sejenak dengan
harapan Bondan dapat melanjutkan kembali memuaskan nafsu birahinya.
Mampukah Bondan..?
Lihat juga : Cerita Lucu | Berita Hot | Cerita Panas | Photo
No comments:
Post a Comment