![Supir Sex Ku Supir Sex Ku](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0QSDIEer8Xk4MbolT8tgW-gNROl2ryfPQ_bCNuvBWikpWMZpZL7a-GE9dyXPvd5cMRTx1dqV9Wp6JMjJQKTPLcy8q28D0ZJb6ZQ-Smpc0DboTF2huQSx2pxbWjUPwAzrT5-1visW-TEc/s640/cs1.jpg)
Aku Nita, kini usiaku masuk 24 tahun Selama ini aku dan Mang
Sardi sudah lama tidak melakukan belaian seperti dulu, mungkin 10 bulan lamanya
sejak Dedi kemenakan mang Sardi merengut kegadisanku…dan tanpa aku sadari
ternyata setelah kepulangan Dedi ke kampungnya Subang, Deditelah menceritakan
kisahnya kepada mang Sardi pamannya itu yang sampe saat ini kembali kerja
sebagai sopir keluarga Kami.
Hingga suatu saat Mang Sardi bertanya seperti ini kepadaku
“Neng Nita kenapa melakukannya sama keponakan mamang??”
Kontan saja saat mang Sardi Tanya itu aku kaget sekali, aku pikir Dedi akan
diam seribu bahasa, tapi kenyataannya Dedi malah cerita ke pamannya itu, dan aku
malu sekali mendengarnya langsung dari pertanyaan Mang Sardi, padahal beberapa
bulan lalu atau mungkin satu tahun lalu Mang Sardi hanya membelai-belai daerah
sensitifku dan tidak berani untuk membobol keperawananku yang ternyata
keperawananku hancur oleh keponakannya sendiri .
Saat itu aku hanya tertunduk malu ketika Mang Sardi Tanya
masalah itu ke aku yang kira-kira pada awal bulan Januari 2015, yang sudah
hampir 2 bulan sejak Dedi membobol keperawananku aku tidak pernah bermain
belaian seks sama siapapun termasuk Mang Sardi, karena sejak aku berhubungan
badan untuk pertama kalinya itu aku anggap itu yang terakhir kali melakukannya
(malah aku sempat bersumpah untuk tidak melakukan kegiatan seks sekecil
apapun), tapi terus terang saja kalo aku betul-betul tersiksa dengan gejolak
seks yang sudah aku tahan sejak 10 bulan lalu.
Dan ternyata Mang Sardi mengungkit lagi masalah itu sehingga
terlintas lagi bayangan seks di pikiranku ketika mang sardi bertanya tentang
hubungan seks ku dengan keponakannya. Saat mang Sardi Tanya itu aku lagi nonton
tivi di ruangan bawah pagi jam 10 dan seperti biasa di rumah sepi karena ortu
pada kerja dan adikku sekolah.
Aku masih ingat betul saat itu tanggal 4 Januari 2015. Aku
jawab saat itu begini
“ah Mang Sardi ….udah ah jangan Tanya masalah itu lagi, Nita
jadi malu dengernya…” begitu kira-kira jawabku saat itu…lalu mang Sardi
tersenyum sambil agak mendekatkan wajahnya ke arahku yang saat itu sedang
tiduran di sofa depan tivi dan ngomong seperti ini
“dulu neng Nita suka diusap sama mamang….kalo mamang ngajak
Neng Nita lagi usap-usapan lagi kira-kira neng Nita mau ga??”
Aku tentu saja menggeleng sambil menyuruh mang Sardi
meninggalkan ruangan keluarga
“udah mang jangan ganggu Nita deh…mending Mamang ke dapur
aja gih!!!” kataku setengah menghardik saat itu. karena jenuh nonton tivi aku
kepengen mandi pagi saat itu yang kebetulan ada kuliah jam 12 dan langsung
menuju kamar mandi dan setelah selesai keramas aku langsung menuju ke atas
kamarku sambil pake daster dan di kamar aku langsung pasang hair dryer untuk
keringin rambut sambil terlihat pintu kamarku setengah terbuka karena aku
anggap ga ada siapa-siapa diatas aku membuka daster yang kebetulan tidak
memakai cd dan bh jadi langsung aku buka saat itu dan ternyata mang Sardi
mengintip kegiatanku membuka daster yang sudah pasti saat itu aku telanjang
bulat.
Aku lihat dari cermin kamar bayangan Mang Sardi sedang
menyapu tapi tatapannya ke arah tubuhku aku memekik kaget dan menutup kamar dan
ternyata Mang Sardi malah lebih nekat memasuki kamarku yang kebetulan ga ada
kuncinya itu aku menutup dadaku dengan tanganku saat itu dan memohon ke mang
Sardi untuk meninggalkan kamarku saat itu eh dia malah tersenyum sambil bilang
gini
Cerita Panas 2016
cerita panas 2016,cerita panas terupdate,cerita panas terbaru,cerita panas,cerita syur 2016,cerita syur terupdate,cerita syur terbaru,cerita syur,
Cerita Syur 2016
“neng Nita kenapa jadi penakut begitu padahal beberapa waktu
lalu Neng Nita meminta mamang untuk mengusap-ngusap neng Nita, mamang kepengen
merasakan seperti yang Dedi rasakan waktu itu boleh kan, dijamin mamang ga akan
melakukannya dengan kasar kok ”begitulah katanya dengan tetap melihat bagian
tubuhku yang vital, saat itu aku hanya menutup pake tangan kemaluan ku dan
dadaku dan tentu saja bagian-bagian tubuhku yang lain terlihat jelas putih dan
mulus.
Saat itu Mang Sardi makin berani mendekatiku sambil
mendesakku ke arah dinding kamarku yang membuat aku semakin ketakutan karena
saat itu aku berjanji ga akan melanggar sumpahku untuk tidak melakukan kegiatan
seks dengan siapapun walau beberapa bulan lalu aku sempet minta di usap-usap
sama mang Sardi.
O ya saat itu aku masih tetep single ga punya pacar karena
takut sama mama kalo punya pacar, dan setelah mang Sardi semakin mendesak ke
arah dinding semakin dekat pula hembusan nafasnya di wajahku dan dia mulai
membelai rambutku sambil aku memohon ke dia untuk tidak meneruskan aksinya
sampai aku bilang begini
“mamang jangan teruskan, Nita udah janji ga akan lagi
seperti dulu-dulu saat sama mamang karena Nita takut ketagihan mang, tolong
mang berhenti…”
Sambil sedikit demi sedikit berjongkok sambil tetap tanganku
menutup aurat yaitu dada dan kemaluan ku dengan keadaan telanjang saat itu , eh
mang Sardi malah bilang gini
“ tenang neng Nita mamang pasti akan lembut melakukannya
Neng….soalnya mamang lihat akhir-akhir ini neng Nita sering melamun dan semakin
hari neng Nita semakin membuat mamang jatuh cinta dengan kemulusan dan
kecantikan neng Nita, apalagi disaat neng Nita dibalut handuk , aduh mamang mah
ga kuat melihatnya juga neng…
Bea sekali dengan beberapa bulan lalu neng….saat ini neng Nita
semakin kelihatan cantiknya”katanya dengan logat sunda merayu dan saat aku
berjongkok begitu aku memejamkan mata saat dia mulai elus-elus rambut,beritaseks.com pipi dan
kelopak mata aku yang saat itu agak sedikit air mata,dan tangannya terhenti di
telinga dan usap-usap di telinga sambil sesekali melebar usapannya ke leher
yang lambat laun merangsang gairah seksku yang saat itu sudah tidak mens lagi
sejak 3 hari.
Aku pun terdiam disaat mamang ikut jongkok dan membelai
tangan yang menutup bagian dada, sambil tetep memejamkan mata ini, dan mamang
membukakan tangan ini dari dada dan anehnya aku pun menurut saat itu ketika
dadaku mulai terbuka karena mamang menyibakkan tangan yang menghalangi dada
ini.
Lalu dia menaruh tangan kiri aku ke bawah sehingga di posisi
jongkok itu dia bisa secara jelas melihat dadaku kiri dan kanan yang mancung,
dan mamang pun mulai membelai dada ini saat itu sambil tetep kami berjongkok
berdua dan sesekali dia melihat ke arah kemaluan ku yang masih ku tutup dengan
tangan kananku dan tangannya menyibakan tangan kanan ku yang saat itu
menghalangi kemaluan ku dan akupun seperti dihipnotis menurut dengan lemah aku
turunkan tangan kananku.
Saat itu sehingga posisiku waktu itu berjongkok bersandar ke
dinding kamar dan tanganku dua-duanya aku turunkan ke bawah yang tentu saja
dengan leluasa Mang Sardi melihat pemandangan indah yang akhir-akhir ini ngga
pernah lagi dinikmatinya seperti dulu.
Dan setelah mang sardi mulai menyentuh kemaluan ku dengan
posisi berjongkok itu akupun ikut hanyut menikmatinya karena sudah lama sekali aku
tidak melakukannya sejak 10 bulan lalu berhubungan badan pertama kali dengan
keponakannya Dedi. Aku memejamkan mata dan mencoba menikmati suasana itu sambil
sesekali tak sadar mengeluarkan suara desahan yang mungkin membuat mang Sardi
tambah bernafsu saja saat itu. Lalu dia mencoba memangku tubuhku saat itu ke
atas ranjangku dan anehnya aku mengulurkan tangan saat itu seperti memberi
akses kepadanya untuk lebih jauh lagi melakukan kenikmatan.
Saat itu aku betul-betul hanyut dengan sentuhannya dan
melihat jam di dinding kamarku sudah jam 12 siang,artinya aku harus kuliah tapi
ga kepikir untuk bersiap-siap kuliah hanya perasaan nikmat yang ada dipikiranku
saat mang sardi mengangkat tubuhku ke atas kasur…dan adegan berikutnya mang
Sardi membuka ghespernya yang usang itu lalu pelan-pelan sekali membuka
celananya sendiri yang ternyata dia ga pake celana kolor lagi saat itu dan
terlihatlah kemaluan nya yang menegang kalo dibandingkan dengan burung
keponakan nya lebih kecil diameternya tapi lebih putih warnanya…
Sambil membuka celananya itu dia masih tetap memakai kemeja
lusuhnya dan meminta aku untuk mengusap kemaluan yang tegang itu. Aku pun
dengan pelan-pelan meraih kemaluan mang Sardi yang hangat dan berdenyut lalu
perlahan mengocoknya seperti yang pernah aku lakukan setahun lalu di mobilku
bersamanya.
Dia dengan posisi berlutut merem melek ketika aku
mengocoknya perlahan sementara aku hanya berbaring saja di kasur dengan posisi
tidur terlentang dan sesekali dia melihat ke arahku dan tak lama dia meraih
buah dadaku yang putih mulus, memang dadaku ini sedang untuk ukuran cewe hanya
34b nomor bh ku tapi mancung, putih dan mulus tanpa cacat, mungkin itu yang
membuat mang Sardi tergila-gila.
Lalu kemudian dia mendekatkan wajahnya ke wajahku dan
berusaha mencium bibirku tapi aku menolaknya dengan menggelengkan kepala di
bantal saat itu dan dia hanya menciumi kening leher dan dadaku lalu ciumannya
ke perut dan berakhir di kemaluan ku yang sudah basah sekali …ah nikmat sekali
rasanya…aku menolak diciumnya karena mang Sardi perokok jadi bau sekali
nafasnya dengan bau rokok cerutu kebiasaannya. Tapi saat dia berlama-lama cium
daerah kemaluan ku aku betul-betul di awang-awang dan mengejang seperti ingin
pipis tapi nikmat sekali.
Setelah aku orgasme dan tubuhku bersimbah keringat dia
menghentikan kegiatannya, lalu Tanya gini ke aku
“neng Nita….kalau burungnya mamang dimasukin ke itu nya neng
Nita…boleh ga??”katanya lembut Aku hanya menganguk saat itu lalu dia bilang
lagi”tapi neng Nita istirahat saja dulu…mamang liat neng Nita kepanasan” Aku
menganguk saat itu,berita seks.com memang cuaca di atas sini panas sekali kalo siang-siang
apalagi jam 12-an.
Tak lama 15 menit kemudian mang Sardi membawakan air putih
dingin dari bawah dengan hanya pake baju kemeja lusuhnya saja dan terlihat
burungnya mengecil Lalu setelah aku meminumnya dia Tanya begini
“neng Nita saat itu pernah mengulum burung nya Dedi
ngga?”tanyanya polos,aku pikir saat itu “dasar dari kampung,polos banget
pertanyaannya” lalu menggeleng jujur…dan dia tersenyum seakan dia ingin dikulum
burungnya.
Dan setelah aku menaruh gelas di meja dia naik lagi ke kasur
kamarku dan mulai membelai dadaku lagi….aku kemudian berbaring lagi memejamkan
mata dan mulai menikmati sentuhannya lagi sambil agak mengangkat kaki kiriku
saat itu aku mengerang dan mendesah saking nikmatnya dan burung mang Sardi
terlihat berdiri lagi dan mendekatkannya ke arah mulutku aku sempet menggeleng
tapi dia setengah memaksa mendekatkan kemaluan nya ke arah bibirku.
Sekilas tercium bau keringat di sekitar kemaluan nya dan aku
berusaha untuk tidak menghirupnya dan mencoba membuka mulut ini saat mamang
menyodorkan kemaluan yang diameternya lebar itu dan saat aku mulai menyentuhkan
lidah ke liang penisnya terasa asin dan aneh lalu lambat laun aku memasukan
agak lebih dalam ke mulutku…dan itu adalah kemaluan laki-laki ke dua yang aku
kulum setelah kemaluan Dedi keponakannya beberapa waktu lalu.
Agak lama aku memaju mundurkan kepalaku saat mengulum
kemaluan mang sardi di mulutku saat itu dan terasa pegal mulutku saat itu dan
akhirnya sekitar 15 menit kemudian keluarlah air kental berasa aneh dari
kemaluan nya yaitu sperma mang Sardi muncrat tepat di mulutku yang mungkin
setengahnya termakan olehku saat itu , aku sempat tersedak dan mau muntah tapi
ditutupkan mulutku ini sama mang sardi waktu itu, sehingga termakan hampir
seluruhnya sperma nya itu.
Setelah itu dia mencoba menjilati kemaluan ku yang basah
sambil sesekali tangannya aktif membelai dadaku dua-duanya lama sekali sehingga
aku merasakan orgasme ke 2.
Setelah kami istirahat ½ jam sambil sesekali bercerita
dengannya, kami mulai melakukan kegiatan lagi yang ketiga kalinya aku liat jam
2 siang artinya aku ga kuliah hari itu, sementara ortuku sama ade ku ada di
rumah tepat jam 6 sore.
Saat itu sempet terpikir olehku kalo mang Sardi ini ingin
mencicipi tubuhku seperti keponakannya membobol keperawananku. Tapi aku ga
peduli saat itu yang ada hanyalah kenikmatan demi kenikamatn saat itu yang kami
lakukan berdua, betul-betul hari yang melelahkan sekaligus mengasikan.
Saat kegiatan yang ke 3 ini kami mulai belai satu sama lain
dia belai dada kemaluan paha dan punggung,sementara aku belai penis dada dan
sesekali wajahnya dan saat itu kami sempet berciuman bibir rasanya aneh sekali,
mang sardi yang usianya 50 tahunan menciumi bibir mungilku yang merah ini tapi
saat bermain lidah itu enak rasanya dan saat itulah mang Sardi mengarahkan
penisnya ke kemaluan ku.
Mamang terlihat hati-hati dan pelan-pelan memasukannya
karena masih sempit dan terasa perih beberapa kali ga berhasil masuk tapi
setelah dengan sabar dia mangarahkannya dan aku Bantu dengan mengarahkan
penisnya ke kemaluan ku akhirnya masuk juga walau agak sedikit nyeri(maklum aku
hanya dua kali melakukannya lagi pula rentang waktu 10 bulan cukup lama) yang
pada akhirnya aku merasakan nikmat tiada tara yang lebih nikmat melakukannya
dibanding dengan keponakannya itu.
Setelah sekian lama kami bersenggama akhirnya aku berteriak
“ahhhhhhh……mmmmaaammaaaang”maka aku pun orgasme untuk ke 3
kalinya sementara mang sardi terlihat blum keluar dan dia mencabut kemaluan nya
dan menyuruh aku mengulumnya kali itu agak lama aku mengulumnya dan terasa
pegal mulut ini hampir ½ jam akhirnya keluar juga spermanya….
Dan kami masing-masing berpakaian setelah terlihat jam
dinding sudah jam 4 sore…… Sejak saat itu sampe sekarang kami sering melakukan
hubungan badan ini yaitu dengan mencuri-curi kesempatan di saat rumah sepi.
Lihat juga : Cerita Lucu | Berita Hot | Cerita Panas | Photo
No comments:
Post a Comment