Breaking

Friday, September 29, 2017

Cerita Sex Belah Durian Bersama Cowok Mesum Nafsu Sex

Cerita Sex Belah Durian Bersama Cowok Mesum Nafsu Sex

Cerita Sex Belah Durian Bersama Cowok Mesum Nafsu Sex
Cerita Sex Belah Durian Bersama Cowok Mesum Nafsu Sex
TOTORQQ - Sepasang sahabat cewek cowok saat itu berniat membeli durian. Karena ditengah perjalan hujan deras akhirnya si pria malah membelah durian(vagina) si wanita di gubug kecil tempat mereka berteduh.

Orangtuaku bekerja sebagai juru masak di resto ternama di Semarang. Aku memiliki adek yang duduk dibangku SMA. Jarakku hanya 4 tahun dengan adekku , aku dan dia sudah terbiasa mandiri. Orangtua kerja untuk menyekolahkan anak-anak hingga aku bisa berkuliah. Aku pengen menjadi orang yang sukses jadi aku harus berkuliah dengan tekun.

Aku orang yang supel gampang bergaul dengan teman-temanku. Banyak teman yang suka berteman dengan aku karena aku tipe orang yang tidak pernah membeda-bedakan. Semua aku anggap sama tidak ada yang berbeda. Aku memiliki teman dekat pria namanya Dico. Aku kenal dia sejak awal masuk ke kampus. Tidak pacaran melainkan hanya teman dekat.

Kadang dia antar jemput aku kalau pas motor aku di bawa adekku. Dia pernah bilang kalau sayang sama aku. Namun aku masih menganggap dia sahabat bahkan dia terbaik. Menurutku dia sopan selalu mengerti aku tapi entah kenapa aku belum bisa sayang sama dia. Dia selalu menghormati keputusanku tidak pernah memaksa.

Karena dia yakin kalau aku akan membalas rasa sayangnya dia ke aku. Namun semua butuh proses aku lebih nyaman berteman takutnya kalau pacaran nanti putus malah ajdi tidak berteman eh malah musuhan. Ya sesekali keluar dengan dia jalan atau sekedar makan di café. Aku juga merasa nyaman berada di samping dia.

Kesederhanaan dia yang membuat aku bangga jadi teman dekatnya. Dia juga tidak pernah menyakitiku. Aku menyuruh dia untuk mencari pacar namun dia enggan katanya sih sayangnya Cuma sama aku. Aku berharap suatu saat aku bisa mengubah perasaanku ini menjadi sayang. Dico anak orang kaya namun dia tidak sombong. Berangkat kuliah saja naik motor biasa, itu kelebihan Dico.

Kebetulan aku satu kampus namun beda jurusan. Kalau dia pulangnya awal pasti nungguin aku diluar kelas. Sebisa mungkin dia selalu menunggu aku, biar bisa pulang bareng. Perhatian Dico ke aku udah berlebihan banget. Suatu hari aku dan dia pulang bareng , aku dan Dico jalan-jalan mengendarai motor. Waktu itu musim durian, ceritanya berburu durian.

Biasanya banyak banget orang jualan durian dipinggir jalan, namun ini tidak. Sepi banget tidak ada penjual durian aku sampai ke ujung gubuk-gubuk kecil yang biasa menjual durian. Awan mendung datang dan petir serasa diatasku. Aku memeluk Dico sangat erat aku takut. Tiba-tiba hujan deras datang, aku dan Dico tidak membawa jas Hujan.

Akhirnya aku berteduh di salah satu gubul pinggir jalan. Daerahnya sepi rame kalau ada penjual durian aja. Tampak banyak orang yang sedang berteduh karena hujan sangat lebat. Namun mereka membawa jas hujan dan mengenakannya kemudian melanjutkan perjalanan. Sedangkan aku dan Dico tetap berteduh dibawah gubuk itu.

Aku udah basah kuyup karena tadi sempat kehujanan. Udara semakin dingin, Dico mencoba menghangatkan tubuhku. Aku merasa dia berlebihan aku melepaskan dekapan Dico. Kita kedinginan banget karena hujan deras belum juga reda. Apalagi bajuku basah jadi semakin menggigil kedinginan. Aku berteduh sudah satu jam bukannya reda malah semakin deras.

BAca Juga : Cerita Sex PerawanKu Hilang Akibat Teman KostKu Nakal

Aku terjebak hujan yang sangat lebat, rasanya gubuk ini hampir roboh. Angin mengikuti hujan hingga aku serasa mau kabur. Dico memegang erat tanganku, kemudian kita terbawa suasana. Dico memelukku dengan erat, baju kita yang sama-sama basah saling berdekapan. Hangat dan nyaman banget berada di pelukan Dico,

“hujannya awet ya?seperti rasa sayangku ke kamu yang semakin hari semakin sayang..”

“obal ihkamu, hha … ”

Dico gombal banget tapi emang bener sih rasa sayangnya nggak pernah pudar masih setia menyanyangiku. Aku masih mendekapnya dengan erat, hangatnya pelukan erasa banget,

“aku sayang kamu Fan..”

“iya aku ngerti kok” Jawabanku masih aja sama.

Kasihan juga aku seperti menggantungkan Dico, aku harus bagaimana. Dia membuatku nyaman seperti ini. Terbesit dipikiranku kalau aku juga mulai sayang sama Dico,

“Dico.. aku mulai sayang sama kamu..”

Dengan cepat Dico melepaskan dekapannya dan menatap wajahku seakan tidak percaya dengan ucapanku,

“beneran Fan?kamu nggak salah ngomong kan Fan??”

“iya..janji jangan buat aku sakit hati ya dan tetaplah jadi Dico yang seperti ini..”

“aku janji Fan aku sangat menyayangimu..”

Suasana semakin hangat, Dico menatapku dengan tajam. Kedua tangannya memegang wajahku seakan getaran cinta mulai terpancar dari wajah Dico. Dia mencium bibirku, aku tak menolak sedikitpun. Menciumku dengan penuh kasih sayang aku merespon ciuman dia. Untung aja gubuk itu sedikit masuk ke dalam gang kecil jadi tidak begitu terlihat dari jalan.

Suasana semakin memanas ketika Dico meremas payudaraku, aku sudah tak sadarkan diri. Terbawa suasana yang sangat mendukung untuk merasakan kenikmatan. Remasan payudara itu membuatku tak tahan,

“ahhhh… ahhhhh… dic… akkhhh… … ”

Bajuku dibuka hingga aku hanya memakai bra saja. Dingin banget pengen peluk Dico, aku langsung mendekapnya. Payudaraku serasa menempel di dada Dico, dia melepas kaosnya. Tubuhku terasa sangat hangat. Dia menciumku kembali aku sangat horny, ingin lebih dan lebih. Payudaraku diciumi Dico dengan bersemangat, aku ditidurkan digubuk itu.

Aku selalu menurut apa kata Dico. Dia terus memanjakan aku dengan menciumi payudaraku membuka bra ku. Payudaraku yang montok itu membuat Dico semakin nafsu. Putting susuku diputar-putar hingga aku lemas merasakan kenikmatan,

“aaaaaaahhhhhhhh… Dic… aakkkhhhhhh… ahhhh… .”

Aku mendesah merasakan kenikmatan itu, entah setan apa yang sudah merasuki tubuhku. Dico sepertinya menjilati putting payudaraku dengan lidahnya,

“ooouugghhh… oooouugghhh..Dic… ouugghhh … . ahhhh… ”

Tangannya meremas payudara kiriku dan bibirnya amsih menempel diputingku seras dia menyedot payudaraku lebih keras,

“aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh… … ahhhhhhhhh… ” Aku terus mendesah dengan nikmatnya.

Celana panjang jeansku dilepasnya, hingga aku memakai celana dalam saja. Dia terus menciumi bibirku , tubuhnya sudah berada diatasku. Penisnya bergesekan dengan memekku, payudaraku menempel didadanya. Nikmatnya tak terkira dan baru pertama kalinya aku melakukan ini. Kembali menciumi bibirku , penisnya tegak sangat kencang mengenai memekku.

Rasanya besar banget penis Dico yang berada didalam celanaya itu. Saat itu dia terus menggesekkan penisnya hingga aku mendesah manja,

“ooohh… Dic, Ssssshh… Aaahhh… ”

Dia mencium dari atas kemudian turun dipayudara ku, kembali memainkan bibir dan jemarinya. Nggak kuat menahan semua gerakan Dico. Kita berdua sudah berada di atas kesadaran, yang adapat dirasakan hanya kenikmatan semata. Tampak Dico melepas celana dalamnya, aku lihat penisnya menggantung tegak. Aku terkejut ternyata seperti itu penis pria kalau sudah horny. Dico melepas celana dalamku dan berkata,

“Fan aku sayang kamu selamanya… ” ucapnya dengan serius.

Setelah berkata seperti itu penisnya kemudian diarahkanke wajahku, tepatnya dimulutku. Dico menyuruhku mengulum penisnya dengan mulutku. Entah mengapa aku tidak bisa menolak, tanganku-punmulai mengocok penis Dico sembari mulutku mengulum penisnya. Mulutku serasa penuh dengan penis Dico. Semakin licin semakin nikmat, Dico terus mendesah,

“aaahhhh… Sssshhhh… ahhhhh… lagi Fan kulum terus fan… ahhhhhhhh… ”

Tanganku terus mengocok penisnya yang semakin memanjang. Sangat bersemangat ketika aku mengulum penisnya. Setelah Dico terpuaskan dia kembali ke bawah memainkan penisnya. Penisnya diputar-putar di ujung lubang memekku, sebelumnya dia menggunakan jemarinya membuka memekku yang merekah itu.

Selakanganku dibelai hingga tubuhku menggeliat merasakan kenikmatan sex itu,

“ahhhhh… Terus Dic, Ssshhh… lagi… ahhhhh… .” pintaku diiringi dengan desahanku.

Bibirnya menyusuri setiap lipatan memekku. Dia cium dan kecup horny banget rasanya. Palagi saat lidah panjangnya sedikit dia keluarkan mengenai klitorisku. Oohh nikmatnya,

“ Sssssshhh… aaaahhh…”

Jemarinya memainkan dengan sangat lihay menyusuri setiap lipatan memekku. Mencium memekku yang masih perawan itu, lidahnya kembali menjulur. Lidahnya bergerak keatas dan kebawah. Sangat terasa nikmat. Ujung penisnya kembali diputar-putar ke lubang memekku. Dico tampak berusaha memasukkannya, ujung penis sudah berhasil masuk,

“ Ouhhhh… Eugggghhhh… Sssshhhh… ahhhhh… ”

Terlihat sangat susah masuk ke dalam karena masih sempit. Dia menggerakan badannya maju mundur hingga batang penis masuk kedalam. Tekanan demi tekanan dia lakuakan pada vagina-ku, yang aku lakukan saat tu hanyalah pasrah dengan tubuhku yang terus bergetar karena rangsangan sex Dico. Setelah beberapa saat berusaha pada akhornya,

“Blesssssssssssssssss… Aowwwwwwwwww… Ahhhhhhhhhhh…., ” teriakku.

“Sakit Dic… ohhh… dic… Aowww… Ssssshhh… ” desahku kesakitan.

“tahan dulu ya sayang, nanti juga enak kog, Ahhhh, ” ucapnya sembari menggenjot vaginaku dengan perlahan.

Dari gerakan yang pelan, lama kelamaan dia mula mengenjot vaginaku dengan keras. Gerakan Dico maju mundur seiring penisnya keluar masuk dari dalam vaginaku. Dia telah berhasil Menembus selaput keperawanan ku hingga darah segar mengalir dari liang vaginaku. Memang aku sudah tidak perawan lagi namun aku tidak menyesal karena Dico yang sudah merenggut perawanku.

Dico sungguh bernafsu sekali ketika ML denganku, rasa cinta dan nafsu kami saat itu bercampur ,enjadi satiu. Penisnya terus menusuk masuk ke dalam, dan aku semakin tidak kuat menahan gairah sexs-ku,

“aaaaahhh… lagi Dic, terus… ahhhhhhh… … .”

Aku memintanya untuk lebih keras lagi. Mulutnya tak henti menciumi dan mengulum putting susuku. Nikmat yang tak terkira. Aku tak mau melepas penis Dico aku berusaha menjepit penisnya di dalam dengan vagina-ku,

“ooohhh… Sssshhh… ohhhhhh… aaaaaaaahhhhhhhhhhhh… ” desahan kami saling bersahuta-sahutan sepanjang persetubuhan kami.

Dico yang perjaka dan aku juga perawan membuat hubungan sex kami menjadi sangat berkesa sekali. Dico terus menggenjot vaginaku dengan nafsu sex yang membara. Rasa sakit sudah tidak aku rasakanlagi, yang aku rasakan hanya kenikmatan bersenggam dengan Dico. Kurang lebih kami Ml selama 15 menit. Aku lihat Dico sudah klimaks sekali saat itu.

Cerita Dewasa – Karena ini pengalaman sex pertama kali untuk kami, Dico-pun segera mencabut penisnya dari liang vaginaku,

“ccccccrrooooooorrrtttt… … ccrroooooottt… cccrroooottt… ”

“ouhhhhh… Sssssh… Aku keluar Sayang… Ahhhhhh.., ” ucap dico puas sembari mengocok penisnnya.

“ Iya sayang… Ahhhhhhhh…, ” jawabku sembari mendesah puas.

Cairan sperma Dico keluar dengan derasnya, dia menyemprotkan spermanya yang kental dan banyak itu di atas dadaku. Banyak dan sangat kental. Tampak wajah Dico sangat puas sete;ah mendapatkan orgasmenya. Melihat suasana yang tidak memungkinkan kita berlama-lama ditempat itu. Kita-pun kemudian membersihkan badan dan langsung berpakaian kembali.

Setelah selesai berpakaian Dico-pun memelukku erat, tidak lama setelah persetubuhan kami hujan-pun reda dan kita segera pulang kerumah. Aku diantarkan dico kerumahku dan setelah itu Dico-pun segera pulang. Keperawanan dank eperjakaan kami akhirnya hilang juga, hal itu adalah hal yang paling berkesan sepanjang hidup kami. Itulah kisahku dengan teman dekat aku. Rencananya mau cari durian ternyata malah belah durianku sendiri, hha.Sekian.

No comments:

Post a Comment