Monday, April 24, 2017

Perkosaan Yang Syahdu

Perkosaan Yang Syahdu

kali ini aku akan bercerita mengenai nikmatnya diperkosa
oleh teman suamiku yang ganteng dan gagah. Aku berasal dari kota Subang.
Pendidikanku cukup baik, aku selalu berhasil dengan baik dalam tiap pelajaran,
bahkan aku dapat lulus dari perguruan tinggi dengan IP yang sangat memuaskan.
Tetapi itu semua tidak menjamin kebahagiaan, aku dididik dengan pendidikan yang
kolot, serius, sehingga aku cenderung menjadi orang yang kuper dan pendiam.
Namun itu tidak menyulitkanku dalam hal perjodohan, karena banyak orang
mengatakan bahwa aku cantik, dan memiliki mata yang indah, aku tidak terlalu
memahami apa yang mereka katakan, namun kebanyakan pria yang mendekatiku
mengatakan hal serupa.
Karena itulah di usia yang relatif muda, 24 tahun aku
berhasil menemukan jodoh yang baik, dia cukup kaya dan pengertian walaupun
usianya jauh lebih tua dari aku, 31 tahun, maklum karena aku selama ini
dibesarkan dengan didikan orang tua yang otoriter sehingga suamiku juga cukup
selektif karena Mama hanya memperbolehkan orang yang qualified menurutnya untuk
apel ke rumahku, bila pria yang apel ke rumahku berkesan norak dan hanya
membawa kendaraan roda dua, jangan harap Mama akan mengijinkannya untuk berkunjung
lagi.
Selama beberapa tahun, hubungan kami baik-baik saja, kami
dikaruniai dua orang anak, dan kami sangat berkecukupan di bidang materi. Namun
kadang-kadang tidak semuanya berjalan lancar, ternyata suamiku tidak bisa lagi
memberi nafkah batin kepadaku, ternyata dia mengalami problem impotensi, karena
over working. Tetapi alku tetap mencintainya karena dia jauh dari
perselingkuhan dan dia sangat perhatian kepadaku.
Walaupun dia sudah tidak dapat lagi memberiku kepuasan,
namun aku tetap menahan diri dan mencoba untuk tidak berselingkuh. Semuanya berjalan
dengan baik sampai akhirnya datang Boni. Dia adalah rekan bisnis suamiku sejak
lama, namun aku baru sekian lama dapat berjumpa dengannya, dia seusia suamiku,
menurutnya dia dan suamiku berpartner sejak mulai bekerja, kami kemudian
menjadi dekat karena dia orangnya humoris.
Dasar laki-laki tampaknya dia cukup tanggap dengan keadaan
suamiku yang tidak mampu lagi memuaskan diriku sehingga akhirnya dia akan
membawaku ke jurang kehancuran, aku dapat merasakan matanya yang jalang bila
melihatku, terus terang saja aku merasa risih namun ada sensasi birahi dalam
diriku bila dipandang seperti itu, aku tidak tahu mengapa, mungkin karena aku
tidak pernah mendapat perlakuan seperti itu, walaupun ketika masih mojang aku
mempunyai banyak kenalan pria.
Cerita Sex Terbaru
kisah sex 2016,kisah seks 2016,kisah dewasa 2016,kisah mesum 2016,kisah bokep 2016,kisah ngentot 2016,kisah hot 2016,kisah porno 2016,kisah sange 2016,kisah telanjang 2016,kisah panas 2016,kisah syur 2016,kisah lesby 2016,kisah gay 2016, kisah lucah 2016,kisah homo 2016,
Kisah Sex Terbaru
Suatu saat dia menelepon dari hotel, dia menyuruh menjemput
suamiku yang katanya minum-minum sampai mabuk, aku ingat waktu itu masih pagi
betul, memang suamiku kadang lembur sampai malam sekali, sehingga aku tidak
tahu kapan dia pulang. Betapa bodohnya aku, aku menyadari suamiku tidak pernah
minum alkohol, entah mengapa ajakan Boni seperti hipnotis sehingga aku tidak
curiga sama sekali.
Akhirnya aku sampai di hotel GS tempat Boni menginap, aku
memasuki kamarnya dan dengan muka tak berdosa dia memaksaku untuk masuk, tanpa
curiga aku cepat-cepat masuk dan mencari suamiku, namun ketika aku sadar dia
tidak ada tiba-tiba mulutku dibekap dari belakang, napasku sesak sampai aku
pingsan, entah apa yang terjadi selanjutnya, aku merasa ada kegelian di dadaku,
seseorang mengelus-elus dan meremas-remas bagian dadaku.beritaseks.com
Pelan-pelan aku terbangun, kulihat Boni sedang memainkan payudaraku. Oh, betapa
terkejutnya aku, apalagi mendapati diriku terebah di tempat tidur dengan hanya
baju atasan yang sudah terbuka dan BH-ku yang sudah dibuka paksa. Aku
menyuruhnya melepaskanku kudorong dorong badannya tetapi dia tak bergeming.
Dia memegangi kedua tanganku dan menekuk kedua lenganku dan
menaruhnya di samping kepalaku, sehingga aku praktis tidak bisa apa-apa,
genggamannya terlalu kuat, dia tertawa kecil dan menciumi kedua puting
payudaraku, aku menolak tapi entah kenapa aku merasa risih birahi. Kemudian dia
memasukkan penisnya ke bagian kemaluanku, aku meringis-ringis dan berteriak,
rasanya sakit sekali.
Tetapi aku sepertinya justru menginginkannya, di tengah
pergumulan itu aku menyadari bahwa penis suamiku sebenarnya terlalu kecil, aku
pelan-pelan merasakan kenikmatan, dasar lelaki tampaknya Boni sangat pintar
mengambil kesimpulan, aku pasrah pada kemauannya, ketika dia membalikkan
badanku sampai seperti merangkak, dia sangat agresif, tetapi aku dapat mengimbanginya
karena sudah lama aku tidak merasakan ini. Dia kembali menusukkan penisnya di
kemaluanku dan meremas-remas payudaraku. Ahh, memang aku merasakan kenikmatan
yang luar biasa yang bahkan suamiku sendiri tidak pernah memberikannya.
Kemudian merasa tidak puas dengan baju bagian atasku yang masih menempel, dia
melepaskannya, sambil kemudian membuat posisiku seperti duduk dipangku olehnya.
Seperti kesetanan aku secara otomatis mengikuti irama
kemauannya, ketika kedua tangannya memegang perutku dan menggerakkannya naik
turun aku secara otomatis mempercepat dan memperlambat gerakanku secara
teratur, dia tersenyum penuh kemenangan, merasa dia telah membuat ramalan yang
jitu. Kurasakan dia kembali meremas-remas dadaku ketika dia merasa aku dapat
mengambil inisiatif.beritaseks.com Sungguh seperti binatang saja aku, melakukan
hal semacam itu di pagi hari, di mana seharusnya aku ada di rumah mempersiapkan
sarapan dan mengurus anak-anakku. Sempat kurasakan tiada selembar benangpun
menempel di tubuhku kecuali celana jinsku di sebelah kanan yang belum terlepas
seluruhnya, tampaknya Boni tidak sempat melepasnya karena terlalu terburu
nafsu.
Akhirnya dia menyuruhku mengambil posisi telentang lagi dan
dia mengangkat dua kakiku direntangkannya kedua kakiku ke arah wajahnya dan dia
mulai memainkan penisnya lagi, dan kurasa dia sangat menaruh hati kepada
payudaraku, karena kemudian dia mengomentari payudaraku, menurutnya keduanya
indah bagaikan mangkuk. Hmm, aku sungguh menikmatinya karena suamiku sendiri
tidak pernah memberi perlakuan spesial pada kedua payudaraku ini, paling dia
hanya meremas-remasnya. Tetapi apa yang dilakukan Boni benar-benar sungguh
mengejutkan dan memuaskan diriku, dia menghisap putingku dan memainkannya
seperti dot bayi. Hanya sebentar rasanya aku mengalami orgasme, aku merasa
lelah sekali dan kehabisan nafas sampai akhirnya dia juga sampai ke situ.Beritaseks
Setelah itu aku merasa sangat marah dan menyesal kudorong Boni
yang masih mencoba mencumbuku, kumaki dia habis-habisan. Tampaknya dia juga
menyesal, dia tidak dapat berkata apa-apa. Boni kemudian hanya duduk saja
sementara aku sambil menangis memakai kembali seluruh pakaianku. Aku mencoba
menenangkan diri, sampai kemudian Boni mengancamku untuk tidak mengatakan hal
ini kepada suamiku, dia kembali menekankan bahwa bisnis suamiku ada di
tangannya karena dia adalah pembeli mayoritas sarang burung walet suamiku. Aku membenarkannya
karena suamiku pernah berkata bahwa Boni adalah koneksinya yang paling penting.
Aku bingung olehnya, baru-baru ini ketika dia pulang ke kotaku, dia kembali
memaksaku melakukan lagi hal serupa, bahkan dia pernah berkata bahwa suamiku sudah
menyerahkan diriku padanya karena dia merasa tidak mampu lagi memuaskan diriku.

No comments:

Post a Comment